22 July 2012

Harga Kamu Berapa Say ?

Ironis banget zaman ini, harga diri banyak dipadankan dengan uang. Seorang gadis yang cantik bisa dihargai rumah atau mobil, yang biasa aja bisa dihargai emas permata, yang jelek hanya perabot shalat. Sedangkan janda hanya dihargai seadanya.. Termasuk gadis miskin, gadis cacat atau gadis yang udah gak gadis lagi.
Disisi lain adalah perjaka.. Seorang perjaka hebat biasa dinilai dari materi. Cowok jelek bisa jadi cakep kalo bawa BMW. Cowok brengsek bisa dinikahkan dengan gadis baik-baik hanya karena orang tua si gadis melihat harta menantunya yang banyak. Sementara disisi lainnya cowok beriman ditolak untuk meminang gadis anak pejabat, pengusaha, atau orang kaya hanya karena tak cukup memiliki modal nikah..dan yang lebih ironis sang cowok dipandang sebagai manusia yang memiliki kasta paling rendah di masyarakat. Cowok miskin sering dipandang sebelah mata dan cowok setia sering kali dikhianati karena alasan materi.
Semua itu sangat tak aku mengerti.. Aku entah ada di pilihan yang mana. Hmmm.... Kadang aku berfikir, setelah aku menjadi kekasihnya.. berapa uang yang harus ku keluarkan untuk membelinya. Apa dia akan mengkalkulasi harga dari dirinya?
Cantiknya Rp. 5 juta
Rambut panjangnya Rp. 3 Juta
Kulit putihnya Rp. 4 juta
Body langsingnya Rp. 10 juta
Keperawanannya Rp. 25 Juta
Totalnya jadi berjuta-juta.
Aku saat ini cuma punya uang Rp. 450 ribu.. Apa kamu mau menjual dirimu kepadaku dengan kepala botak, kulit kendor, wajah item legam, body mekar dengan status janda. Ohh., tidak! Aku belum tentu juga mau membelinya. Mendingan beli hp cino. Wkwkwk....


Kalimat diatas hanyalah sebuah cerminan yang kadang membingungkan dan lucu. Aku tak tahu jika hidup di masa ini seperti ini.. Aku hanya dapat berharap dan berusaha semampuku, jika kelak aku telah dipertemukan dengan jodohku, dia akan ku dapatkan dengan utuh dari lahiriyah dan batiniyahnya adalah benar-benar sesempurna yang telah dia miliki, karena aku disini ingin mencintai, menyayangi dan mengasihi dia tanpa harus dibayar dengan uang.. Cinta kasih dan perhatianku gratis untuknya tanpa batas waktu. Jika memang aku harus membeli kamu, maka saat itu insya Allah aku punya uangnya dan insya Allah takkan pernah ku ingat aku pernah membelinya kapanpun karena yang akan ku kenang adalah betapa bahagianya atas jawaban dari seluruh doa dan harapanku yang penuh dengan kerinduan akhirnya terwujud dan menjadi nyata. Seringkali memang aku berharap lebih tapi mungkinkah ini benar-benar berlebihan ? Ini ungkapan hatiku, tak ada yang tahu kejujuranku selain aku dan penciptanya. Semoga aku bisa tetap tabah dalam penantian ini...

No comments:

Post a Comment

Gunakan bahasa yang sopan