Kajian Keadilan Sang Hamba

Tujuan yang sedang ku jalani adalah hal yang insya Allah baik. Aku sedang menjalani hal yang sebisa mungkin menjaga, merawat dan melindungi yang sedang menjadi tanggung jawabku, kelebihan hati ini adalah ketulusan dan keterbatasannya adalah kekurangan yang mungkin telah dikodratkan menyatu dalam diri. Tujuan dan realita terkadang terpisah, bisa saja Allah yang memisahkannya atau mungkin juga unsur lain yang mengaturnya. Semua realita telah di optimiskan jika memang faktanya jauh dari harapan, aku pasti berfikir bahwa inilah takdir tuhan. Takdir yang berawal dari catatan perjalanan yang tuhan telah gariskan sewaktu kehidupanku belum ada, takdir yang hadir karena kesalahan diri sendiri sebelum takdir itu datang dan bahkan mungkin takdir yang '' tidak tuhan kehendaki ''. Aku selalu berfikir saat ada rasa yang melibatkan diri dipersalahkan tanpa pernah sedikitpun menciptakan kesalahan atau bahkan sebisa mungkin melakukan hal yang baik. Perasaan itu terkadang miris.. kenapa aku tidak diperlakukan adil atau bahkan mungkin dicekal dari sikap baik yang ingin dilakukan. Ada hal khusus yang menjadi kemelut dalam hati sore ini. Sempat aku memprediksi sesuatu hal yang dalam hati berkata aku tidak diperlakukan adil oleh sesuatu. Aku akan tegar jika Allah yang melakukannya karena memang Allah maha adil, akan tetapi jika sesuatu yang seakan membuat aku berfikir tak adil maka pertama aku akan memohon agar perasaan atau pemikiran yang ada pada diri dapat dimaafkan oleh Allah karena aku yakin itu adalah kesalahan dan aku memohon untuk menghapus rasa itu dari hati. Jika memang benar adanya maka maafkanlah sesuatu itu dan hapuskanlah sikap itu darinya untuk selamanya. Aku akan memaafkan semua dan aku tak ingin sesuatu yang buruk terjadi pada diriku atau sesuatu yang berhubungan dengan diriku. Aku mohon kepadamu ya Allah biarkanlah sikap kami berawal dari hati yang tulus dan ikhlas serta Engkau dapat meridhoi semuanya agar kehidupan kami akan selalu bahagia. Amiin...