Aku yang tidak tahu apa-apa hanya bisa bengong melihat kesibukan orang lain mempersiapkan pernikahanku. Aku tak bertanya apapun pada mereka begitu juga pada orang tuaku. Saat aku keluar rumah saat itu juga aku merasa sedih, aku memikirkan bagaimana mungkin aku menikah dengan seseorang yang tak pernah sekalipun bertemu, bahkan namanya saja aku tak tahu.
Saat itu aku benar-benar pasrah atas apa yang terjadi. Jika memang iya aku harus menikah hari itu maka yang aku fikirkan adalah bagaimana aku bisa membahagiakan nya nanti dalam keluarga, sempat terlintas aku meminta maaf pada jodohku hingga aku berfikiran untuk bercerai di kemudian hari.
Wallahu a'lam bissawaab.
Внимание! Уважаемые пользовате