22 February 2013

Cipta Cita Untuk Pencipta Dari Ciptaan

Seandainya ada kontak seperti ini pada sang khalik.

Aku : Ya Tuhanku.. Kapan aku bisa bersama jodohku ?

Tuhan : Kapanpun kau mau !

Aku : Bagaimana jika sekarang aku bisa bertemu dengannya?

Tuhan : Boleh, aku akan mengabulkan keinginanmu. Sekarang bangunlah.. Langkahkan kakimu keluar sana dan temui dia !

Aku : Lalu.. Kemana tujuanku ? Dia ada dimana ?

Tuhan : Kemanapun tujuanmu. Dia ada dimana-mana !

Aku : Lho, jadi jodohku banyak ? Bukannya satu ?

Tuhan : Jodohmu satu ! Dia juga ingin bertemu denganmu.

Aku : Kalau begitu langsung aja pertemukan kami disuatu tempat ya Tuhan.

Tuhan : Sebenarnya kalian berada ditempat yang sama di bumi milikku. Hanya saja ada banyak jalan dan kamu harus menemukan jalan yang tepat.

Aku : Tuntun aku kesana Tuhan ?!

Tuhan : Aku sedang menuntunmu. Namun sering kali kamu berpaling dan menuju ke jalan yang salah.

Aku : Aku tak merasa Engkau tuntun saat diluar sana Tuhan ?!

Tuhan : Saat diluar sana seringkali kamu lupa sedang ku tuntun dan seringkali kamu kehilangan arah. Tuntunanmu adalah firmanku dan mengingatku selalu agar kamu tak salah mengikuti tuntunan.

Aku : Haruskah aku membawa kitab suci untuk bertemu dengannya ?

Tuhan : Tidak ! Kitab suciku hanya agar engkau memahami tuntunanku dan yang terpenting adalah kamu harus merealisasikan itu dalam hidupmu.

Aku : Aku tidak hafal kitab suci !

Tuhan : Tidak usah memaksakan kemampuanmu. Pastikan saja semua perintahku yang kamu tahu kamu laksanakan dan semua laranganku yang kamu tahu kamu tinggalkan !

Aku : Seberat itukah Tuhan ?

Tuhan : Itu yang akan menjadi kebahagiaan sejati dunia akhiratmu !

Aku : Aku kan hanya ingin bertemu jodohku ?

Tuhan : Bertemu dengannya bisa ditempuh dengan waktu singkat tetapi apakah kebahagiaan kalian ingin singkat juga ?

Aku : Tidak Tuhan ! Aku ingin selalu bahagia dengannya bersama-sama.

Tuhan : Pasti ! Aku akan menuntunmu selalu. Untuk bertemu dengannya dan hidup bahagia bersamanya selamanya.

Aku : Apakah jodohku harus melakukan yang sama denganku ?

Tuhan : Dia sedang melakukannya !

Aku : Jadi ?! Dia telah menjadi perempuan yang taat kepadaMu Tuhan ?

Tuhan : Tidak ! Tergantung apa kamu mau berada di jalanku atau tidak.

Aku : Jika aku baik apakah aku bisa bersamanya ?

Tuhan : Aku telah berjanji dalam firmanku .. Bahwa laki-laki yang baik untuk perempuan yang baik dan laki-laki yang buruk untuk perempuan yang buruk.

Aku : Aku mengerti Tuhan.. Aku ingin menjadi laki-laki yang baik. Bimbing aku ya..

Tuhan : Pasti ! Aku akan mewujudkan bahagia untukmu. Ikuti saja pedomanku semampu yang kamu tahu dan tetaplah selalu belajar memahami apa saja firmanku.. dan tetaplah bersabar dan bertawakal diantara doa dan jawabannya.

Aku : Terima kasih Tuhan Engkau telah menjadi bagianku.

Tuhan : Aku akan selalu ada jika kamu tetap mengingatku.

Reumbay Cimata Hate

Dinten ieu, aya rerendengan deui.. Sanes rerencangan oge sanes tatanggi atanapi kulawargi. Teu aya hubungan naon-naon iwal ti terang sakedik dedeg rupi sareng nami.
Kalangkung emutan enjing nu kungsi janten lamunan, bet asa ku bingah kacida na dua hate nu bade ditepungkeun ku jodo dina wanci nu di pika ridho ku sepuh sinareng ku nu kawasa.
Ras rada lami emut ka diri nyalira.. Iraha atuh giliran abdi ? Iraha abdi tiasa rerendengan ? Jeung sareng saha ? Mangkara abdi kedah bubujangan wae sementawis hate patulayah ku kedal sono tepung sareng pijodoeun.
Asa balueng pipikiran mun di emutan mah.. Mun di teuteup tina kaayaan banda sareng pakasaban asa karaos tebih keneh.. saupamina dipaksa-paksakeun atuh sigana moal mernah na hate, saupami abdi nampi duka teuing nu di fihak sanes na mah.. Nikah keur abdi mah hoyong tong sederhana-sederhana teuing.. Sabab eta bakal ka emut sapanjang hirup sok komo deui nu munggaran. Asa ku kacida nalangsa aya kenangan nu hiji-hijina tapi kurang merenah kana hate sareng mantun hate nu laen deui. Tapi. . . . . . . Mung Allah nu tiasa nangtoskeun kapayunna ti kahirupan abdi, upami cimata ieu masih kedah nyurucud panginten abdi masih kedah tawakal, pasrah ku nu naon nu ditangtoskeun.. Duka teuing awon duka teuing hade.
Salami ieu seueur rereged nu karaos nyocog na hate.. sampe balilihan teu puguh raraosan. Nanging raray mah di tiasa tiasakeun bengras lir budak nu teu aya katugenahan.. emut.. seuri.. cacarios saestuna teu ngedalkeun pabeungbeuratan ka nu lian.
Asa karaos abdi kahuruan hate tapi disagigireun eta abdi oge nyalira nu mareumannana.
Ukur Allah nu terang..

21 February 2013

Tentang Jiwa Penantianku

Rangkaian kalimat indah yang merenda dalam hati ketika wujud indah yang mungkin ilusi hadir sejenak.. Raga ini pasti akan usang dan jiwa inipun juga akan kalah jika harus selalu bertahan tanpa pernah menyerang.
Seluruh doa yang ku ucapkan dan sikap yang selalu ku pelihara agar selalu menapaki jalan yang baik telah coba ku lalui meski penghalangnya silih berganti. Entah sampai kapan aku akan melalui ini seorang diri.. Jika airmata orang lain yang tercurah jatuh dipelukan kasih sayang, aku rasa sedihnya takkan sepelik ini.. Mungkin akan ada dorongan yang baik yang sempat tak terbersit disaat airmata jatuh. Saat jatuhpun mungkin akan dibangunkan dengan kebijaksanaan dan motivasi yang takkan terlintas bersamaan dengan sakit ataupun luka.
Penuturan ini tak berbeda dari seseorang yang hidup dengan penantian dan harapan untuk hidup berdampingan bersama belahan jiwa.

04 February 2013

Hanya Allah Yang Tahu

Hingga saat inipun aku belum pernah mengerti apapun yang telah dan sedang terjadi. Ini adalah keajaiban yang sama sekali tak mengesankan.. Mungkin tak ada duanya disini si lemah ini terus dipukuli dan dibuang serta di acuhkan.. Saat airmata ini mengalir tak satupun ada yang mengusapnya.. Lalu saat ku bertanya tentang sesuatu tak ada jawaban yang ku dapat termasuk pertanyaan tentang hidup yang ku miliki selama ini.
Aku sering menangis tanpa aku tahu tangisku bermakna atau tidak, aku juga sering berdoa dan tak tahu doa ku ada dimana.. Aku masih disini dengan keadaan yang sama... Sedih membelenggu dalam hidupku bahkan seolah tanpa batas waktu.
Maafkan aku ya Allah.. Ini curhatku yang begitu pelik dari seseorang yang memiliki tanggung jawab besar seorang diri.