08 April 2013

Jodohku. . Bantu Aku Berdoa Ya ?!

Tuhanku yang maha kuasa... Jika Engkau telah menuliskan takdirku untuk berjodoh dengan seseorang maka pastilah seseorang itu kini ada di suatu tempat, entah jauh atau dekat, entah kenal atau tidak. Yang pasti dia ada dan mungkin juga memiliki perasaan yang sama sepertiku merindukan jodohnya hadir yang tak lain adalah diriku. Sedih memang jika diri ini selalu merintih kesakitan karena terlalu larut dalam kerinduan yang sampai saat ini belum kunjung terobati, namun aku mungkin akan merasa lebih sakit lagi seandainya aku melihat tetesan airmata kerinduan dan rintihan-rintihan doa dari jodohku yang mengharapkanku segera hadir menemani hidupnya. Aku tak memungkiri bahwa ini bukan drama dan aku juga tak sedang melakukan eksperimen hidup. Aku sedang menanti. . . Mungkin menanti belas kasihan Tuhan atau juga mungkin menanti berakhirnya hukuman yang Tuhan berikan untuk kesalahan-kesalahanku.
Tuhan. . .seandainya saja kehidupan yang menjadi tanggunganku tersejahterakan, aku ingin sekali pergi ke suatu tempat yang dapat membuat hidupku tenang walau dalam kesendirian sampai tiba saatnya aku bahagia dan kembali berkumpul dengan semuanya. Aku hanya ingin mereka khususnya yang menyayangiku melihat keterasingan hidupku diantara orang-orang yang dengan tegap meraih kesuksesan. Sungguh ya Tuhanku. . . Aku ingin sekali meraih harapan-harapan baik dan indah dan mewujudkannya sesegera mungkin agar aku tak lagi merasakan pedih melihat jiwa dan raga ini, melihat keluarga yang terkesan sangat sederhana atau juga melihat dia yang kurindukan terus bersedih menanti kedatanganku dalam hidupnya.
Kapan Tuhan ??
Aku dapat mewujudkannya. . . Apakah aku harus meminta bantuan seseorang untuk mendoakanku ? Yang aku dengar orangtua sedang mendoakanku bahkan juga orangtua dari orangtuaku.
Dan yang aku dengar adalah seseorang yang telah menikah akan mendapatkan posisi yang mulia dalam doa yakni satu tujuan dengan dua doa, doa suami dan doa istri lalu Tuhan dengan 2x lebih cepat mewujudkannya. Tetapi bagaimana dengan aku yang masih lajang. . . Akankah doaku lebih lambat dari seseorang yang telah menikah. Jika memang demikian adanya aku kembali memohon kepadaMu Tuhan..

Disana... Ditempat jodohku berada. Hidupkanlah dia dengan naungan rahmatmu ya Allah, biarkan dia menjadi wanita yang shaleha, taat pada tuntunan Al-Qur'an dan jauhkan dari segala hal yang dapat membahayakan dirinya dari jiwa dan raganya. Berilah kesempatan dia untuk berdoa, bagi dirinya sendiri, orangtuanya dan juga AKU.

Seandainya kata hati ini dapat ku sampaikan menjadi kata hati dalam doanya aku ingin mengatakan
" Jodohku, maafkan aku belum bisa mencari dan menemukanmu saat ini. Tetapi sungguh aku selalu merindukan kamu satu-satunya yang ingin menjadi pendamping hidupku. Aku ada disini dan aku sedang baik-baik saja.. Aku sedang bekerja untuk mencari nafkah dan pengalaman... Insya Allah tujuanku mulia dari hasil yang didapat dan yang aku belanjakan semuanya ku gunakan dijalan yang baik. Aku telah dan sedang belajar untuk menjadi pemimpin kelak juga untuk membawamu bahagia menjadi ma'mum ku, karena satu diantara cita-citaku adalah membuatmu bahagia untuk membuatku bahagia bersama putra putri kita kelak, insya Allah. Aku harap kamu baik-baik disana ya, jangan lupa shalat.. selipkan juga doa untukku agar aku segera sukses dan dapat segera jemput kamu karena aku yakin meski kita belum terikat pernikahan tapi insya Allah doa kita akan seperti doa sepasang suami istri. Segitu aja dulu ya jodohku... Love You !,,,

Kerja Semakin Keras, Gaji Semakin Kecil

Semula gaji yg aku dapat kurang lebih 1 tahun stabil. Mau perusahaan lagi bangkit ataupun lagi sepi. Tetapi pada akhirnya kondisi sepi tersebut datang lagi dan memaksa untuk kami rela kekurangan gaji.. Kami tak masalah dan kami mengerti akan hal yg terjadi itu, bagi kami penyesuaian pendapatan dan gaji itu harus seimbang. Apalah daya... Loyalitas dan kompetensipun ditingkatkan bahkan melebihi apa yg sebelumnya menjadi tugas dan tanggung jawabku saat produk kami kembali naik dan melebihi dari omset biasanya. Eh.. Apa yg terjadi justru gaji yang sebelumnya turun tak kunjung naik lagi.