07 February 2015

Teknologi Terkenang

Tahun-tahun yang telah terlewati banyak menyisakan pengalaman dalam hidupku. Cerita tentang bagaimana aku bersosialisasi dengan cara yang kurang baku, chattingan, sms'an, ataupun teleponan. Memang aku sudah terbiasa dengan hal ini walau memang itu juga terkadang sangat berat ku jalani. Perangkat komunikasi yang menjadi andalan satu-satunya adalah handphone, entah berapa banyak pulsa yang telah ku habiskan untuk bersosialisasi saat itu karena memang jejaring sosial belum sepopuler saat ini, chat dan update status serta posting ku lakukan di situs-situs pertemanan yang tidak ternama. Sebagai pengguna ponsel aku harus bertahan dengan keterbatasan layanan sosialnya dibanding dengan pengguna komputer yang bisa mengakses miRC ataupun friendster. Tetapi dengan keadaan seperti itupun, cukup aku merasa mempunyai lawan bicara yang bisa mengisi kesepian hari-hariku. Walau aku tak tahu siapa orang dibalik text instant itu, walau dengan gambar dan foto beresolusi rendah dan kecepatan internet yang hanya 8 KBps, terlebih aku yang hanya mempunyai ponsel tanpa kamera dan tak bisa memainkan musik, aku hanya bisa memasang avatar dari pencarian google image. Sungguh bukan kenangan yang menyenangkan akan tetapi itu menjadi kenangan yang membanggakan. Mungkin orang lain akan sulit membangun sebuah wapsite dari ponsel yang tidak bisa upload file dan tidak bisa membuka halaman html. Tetapi aku bisa membuatnya dengan cukup baik dan bahkan menjadi basic pengetahuan sampai aku bisa membuat blog ini dan website berbasis html.
Cerita yang indah juga tercipta dari kesederhanaan itu, aku bisa ngobrol dengan orang lebih banyak lagi setara dengan yang menggunakan ponsel java dan symbian yang saat itu sangat populer. Sampai sempat aku berteman sangat baik dengan seorang perempuan disana. Keterbatasan itupun masih mengikuti saat menjalin pembicaraan di telepon, microphone agak rusak dan suara kecil ditambah baterai yang ngedrop. Tapi kami merasa itu tetap indah karena kami saling mengerti.

Tapi kini .....

Aku memiliki 4 buah ponsel yang semuanya bisa membuka situs jejaring sosial, semuanya bisa memainkan musik, semuanya bisa digunakan untuk menelepon, dengan total 5 modul kamera, 4 slot memory dan 3 memory card, 5 handsfree, papan ketik candybar, qwerty dan touch screen, serta operasi java dan android. Baterai semuanya kondisi baik dengan charger masing-masing. Jika boleh dibilang siapapun yang akan menelepon bisa diterima dengan baik, aku bisa mengunjungi semua situs jejaring sosial dan sebagian besar aplikasi populer saat ini dengan kecepatan hsdpa. Tetapi.... Saat ini tak ada satupun yang bisa ku hubungi, aku tak pernah berinteraksi aktif di jejaring sosial walau aplikasinya sudah terinstal dan quota pun cukup. Fasilitas ini sungguh sangat ku rindukan dulu, tetapi seseorang yang dulu, sungguh sangat ku rindukan saat ini.

Maafkan aku, apa yang ku miliki saat ini tak pernah menyertai kita dulu. Akan tetapi aku selalu berharap kebahagiaan akan selalu menyertaimu. Ketersediaan fasilitas memang penting akan tetapi ketersediaan hati itu yang membahagiakan.