Pintu Rizqi dan Keberuntunganku Masih Tertutup

Hanya untuk memperbaiki ponsel ini saja masih belum bisa ku lakukan, mungkin takkan lebih dari Rp.200.000. Dompetku masih belum terisi oleh uang yang hasil kerja ku sendiri. Tak ada satu rupiahpun saat ini, aku ingin sekali bekerja...tapi apa mereka akan menerimaku dan apakah aku akan bisa melakukannya dengan baik. Saat ini aku sedang dalam masalah yang besar..disamping jiwa yg belum faham betul bersosialisasi, aku juga memiliki banyak kekurangan kemampuan yg juga timbul dari kurangnya pergaulan. Entah ini hanya perasaanku saja atau mungkin ini sebenar-benarnya realita hidupku, yang aku rasakan memang begini adanya.. Menunggu sesuatu yg aku sendiri tak tahu, tetapi AKU BISA YAKIN jika seandainya ada satu atau beberapa orang yg sungguh-sungguh mendukungku dan membantuku pasti aku akan berubah,. Aku penat dan bosan dalam sendiri dan sunyi terlebih situasi dirumah yang memprihatinkan. AKU TERTEKAN OLEH SESUATU HAL DALAM WAKTU YANG SANGAT LAMA..TETAPI AKU TETAP HIDUP DAN TETAP HIDUP UNTUK MERASAKANNYA.. Sangat perih saat ku ingat semua ini, sering sekali aku mengalihkannya seperti hal nya cara seorang anak-anak yang tertawa tanpa tahu dan mau tahu apa yang sebenarnya sedang terjadi dan akan terjadi.

-----
 Dikirim menggunakan telepon selular Sony Ericsson