29 April 2018

Kasihan Cinta

Dalam sekali perasaan ini sampai-sampai menguras bobot tubuhku.. aku hanya merasakan ini pedih dan gelisah berat namun baru sadar setelah orang lain mengatakan aku menjadi lebih kurus. Iya mungkin benar aku lebih kurus dari sebelumnya yang sudah sangat kurus .. yang pasti orang lain takkan sadar betapa hati ini sedang dalam beban yang berat bahkan sangat berat karena aku hanya membawa masalah hidupku sendirian tanpa curhat atau meminta bantuan orang lain, ditambah beban orang lain yang menjadi tanggunganku.
Saat aku melihat kehidupan orang lain khususnya tentang asmara dan cinta, hatiku langsung menuju pada cinta yang ada pada diri ini. Cinta ini ada dan sempurna hanya dia tertahan dengan materi untuk bisa sampai ke tujuan.. kasihan cinta..
Malam ini setiap detak jantungku lebih cepat dari biasanya, aku akan sehat jika ini hasil olahraga.. sayangnya ini berasal dari tekanan perasaan dihati.
Aku merasa kehilangan arah kemana akan menuju atau dimana aku harus berada. Aku butuh orang lain yang peduli, apakah ada ? Selama ini aku menanti dan berusaha sebaik mungkin tapi yang ada hanyalah harapan.. akankah esok atau lusa..
Luar biasa, aku masih punya rasa optimis dalam fikiran dan hati yang tak menentu ini masih berharap ada esok atau lusa, walau lusa dan esok itu telah banyak sekali terlewati.
Hanya tuhanku Allah yang tahu semua keadaanku ini, mungkin ini bagian dari skenarionya.. yang pasti kemungkinan hati dan fikiran ini akan sulit terkendali atau sampai keluar batas kewajaran. Aku mohon maaf........

28 April 2018

Suasana Ramadhan Telah Terasa

Masih ingat aku memiliki blog ini yang hampir semua postingannya adalah kesedihan yang terjadi dalam hari-hariku secara langsung yang dirasakan saat itu.
Alhamdulillah ternyata setelah ditinggal hampir 3 tahun, blog ini masih ada dan baik-baik saja. Hanya saja penulis blog inilah yang masih belum baik-baik saja.
Apa kabar kamu hari ini..?? Sudahkah menikah ? Oh, iya bagi sebagian besar orang waktu 3 tahun cukup untuk mengubah segalanya. Tetapi untukku terasa baru ditinggal cuci muka ke kamar mandi tahun 2015 .. eh ternyata pas keluar sudah tahun 2018. Ini yang begitu unik dalam hidupku, tapi sayangnya ini bukan sesuatu yang membahagiakan..

Saat ini bulan sya'ban sedang dijalani, harusnya aku bersiap latihan puasa biar pas Ramadhan gak kaget lagi. Tapi entah bagaimana aku belum sempat lagi puasa sunnah. Aku heran kenapa dirumah aku tak bisa melakukan banyak hal-hal bermanfaat.. padahal jika diluar banyak sekali ide yang muncul dan akan menjadi sesuatu yang bermanfaat jika terdukung dengan realisasi pergerakan dirumah. Jangankan ide, untuk cuci pakaianpun sangat berat dilakukan.. entah ada apa dengan rumah ini atau ada apa dengan diriku.
Namun demikian apapun yang terjadi saat ini bukan berarti aku luput dari hari yang orang lain juga jalani. Orang shaleh sedang puasa sementara aku juga masih puasa dari perempuan.. jika maghrib tiba aku masih puasa dan entah kapan berbukanya. Jika orang lain dapat uang banyak tentu juga aku dapat berfikir berapa banyak uang yang harus dikeluarkan untuk nikah dan membangun hidup baru. Hari minggu itu sama merahnya, namun saat orang lain jajan dengan uang merah aku hanya tertunduk malu dengan muka merah.
Begitupun tahun berganti. Teman mungkin sudah mulai melewati usia perunggu dalam pernikahan.. sedangkan aku hanya mampu membeli cincin perunggu jika aku harus nikah hari ini. Aku dan semua memang sama hidup diatas bumi ini.. tapi tak mirip. Inginnya sih mirip tapi memang harus tak mirip.
Kemungkinan akan ada kebaperan tingkat tinggi lagi jika aku masih begini, memang biasa tapi tak pernah merasa biasa..
Baiklah.. cukup ini yang kurasa saat ini yang bisa dituliskan. Semoga semua dalam keadaan yang membahagiakan dan bahagianya bisa dibagi ke aku jika bahagia milikku sendiri masih ditahan.

Semoga juga Allah memberi banyak kebaikan buat orang-orang yang lagi latihan rebana dan bedug malam ini yang sedang ku dengar.

21 August 2015

Back To Begin

Aku sedang tak bekerja saat ini. Seakan kembali ke masa lalu yang penuh kehampaan. Kesedihan ini telah menambah kesedihan sebelumnya dan begitupun harapan yang ku tambahkan dalam doa yaitu aku bisa memiliki pekerjaan kembali.
Entah apa yang telah Allah rencanakan atau bagaimana maksud dari semua kenyataan ini. Apakah ini ujian atau teguran atau mungkin juga hukuman untukku. Aku masih belum mengetahui apa yang salah pada diri ini, yang pasti aku tetap akan berusaha sebaik mungkin saat kesempatan itu ada. Ingin sekali ada yang mendukungku... apakah itu ada saat aku berjalan diluar sana seorang diri dan banyak orang yang menatapku tapi sangat jarang yang mengenalku.
Aku disini menjadi satu-satunya yang merasakan bahwa hanya ada satu orang disini yang seperti aku yaitu aku sendiri.
Bagaimana aku ya Allah.
Tolong...

12 August 2015

Mati Langkah

Aku dan harapanku seakan tak terlihat jelas saat ini. Ini ujian yang teramat menggelisahkan hati. Aku kini menganggur beberapa minggu terakhir dan tak ada kepastian apakah aku akan bekerja lagi ditempat itu atau aku berhenti dari pekerjaan itu. Aku tak tahu harus bekerja dimana lagi jika ini tak berlanjut. sedangkan tanggunganku cukup besar untuk keluarga ini. Aku sedang tak memiliki teman untuk dimintai bantuan dan uang juga sudah sangat tipis dan entah akan cukup atau tidak untuk beberapa hari kedepan. Cita cita dan harapan juga masih menggantung dan belum terwujud, aku masih memiliki kekurangan yang sama seperti dulu. Dan kini entah bagaimana cara dan jalan keluarnya.

19 July 2015

Ku Jalani Ini Dengan Harapan Mulia

Minal aidin wal faidzin. Kata yang ku ucapkan untuk semua orang yang ku temui hari-hari kemarin. Senyum yang ku tebar tanpa kiasan tanpa kepura-puraan dan tanpa maksud tersembunyi lain selain ramah tamah sebagai pernyataan bahwa aku sedang membuka hati untuk saling memaafkan. Saat seperti ini adalah bagian dari hal yang sangat berharga untukku karena setidaknya aku punya kesempatan untuk menghapus dosa yang ku miliki khususnya dengan orang lain. Idul Fitri saat ini alhamdulillah aku tak memiliki tekanan mental dari orang lain, walaupun demikian hati dan fikiranku masih tertuju untuk hal yang ingin terwujud yang sebagian besar belum terwujud dalam hidupku.
Ketika aku pertama merasakan asin keringat Ramadhan disitulah aku berfikir ini akan begitu membanggakan jika aku sedang merangkai masa depan. Tak kulihat wajah cantik.. yang sering ada adalah guratan luka di kaki dengan butiran debu kering yang tak pernah ku kenal sebelumnya. Tak kulihat wajah tampan.. di cermin hanya tinggal manis yang itupun akan hanya bisa dilihat saat tersenyum. Aku tak lagi berfikir bagaimana jika nanti seorang wanita melihatku, apa dia punya alasan untuk menyukaiku. Aku juga tak berfikir bagaimana dengan bulan Ramadhan yang entah akan ku lalui dengan ketaqwaan atau kehampaan. Hari ini aku telah melalui itu, sebuah hal baru yang berat namun dengan izin Allah aku bisa menjalaninya insya Allah dengan ketaqwaan. Ini mungkin kemenanganku lagi yang tak dirayakan dengan kembang api dan pesta. Namun dalam hati jika ujian ini berhasil ku lalui dan aku mendapat keridhoan Allah, aku pun berharap akan bisa mendapatkan yang selama ini menjadi cita-cita dengan mudah. Cukuplah aku menarik diri dari suka cita yang dianugerahkan oleh pencipta, sudah saatnya aku bergabung dengan lingkaran sosial dimana disitu terdapat cinta dari hati manusia dan cinta dari tuhan. Aku mungkin memiliki kekuatan lebih disana saat cinta benar-benar dapat kurasakan.
Aku ingin membuka lembaran hidup yang baru dengan dosa yang telah dimaafkan dan cinta yang suci dari pasangan hidupku kelak. Aamiin...