Terinspirasi dari sinetron \" Putri Bidadari \" seorang anak yang bernama putri dengan cinta dan kasih kepada bundanya tulus hingga setelah bundanya tiada dia mendapatkan bunda pengganti yang slalu sayang dan selalu menolong saat putri membutuhkannya. Dan bunda barunya tercipta dari airmata kasih sayang yang berwujud bidadari dan putri memanggilnya \" Bundadari \".
Disini aku juga bisa berimajinasi layaknya tokoh putri, namun bukan bundadari yang ku angankan, aku menghayalkan dindadari yang juga tercipta dari airmata kerinduan akan hadirnya dinda pendamping hidupku :D .
Dulu aku pernah menghayati lagu BCL \" Aku Tak Mau Sendiri \" dan aku mendapatkan kenyataan di lain hari Tuhan mengirimkan \" Malaikat \" yang menemani dan mengajarkan aku banyak hal tentang kehidupan dan cinta hingga membuatku tak lagi merasa sendiri. Sungguh aku akan sangat bahagia jika pendampingku tulus suci mencintaiku dari hati selamanya. Khayalanku memanggil dalam sepinya malam minggu ini. \" Dindadari Temani Aku Dong.. \" dan dengan segera dia datang dengan senyum manisnya yang tulus dia menemaniku sampai ku tertidur.
Hmm......
Sejujurnya aku tak mau lagi memasang angan-angan tingkat tinggi di dalam kepalaku. Aku ingin menjalani hari dan pola kehidupan yang sewajarnya termasuk juga cara sosial yang selayaknya. Aku tak ingin bidadari di dunia, yang aku ingin adalah perempuan sholeha yang bisa bersamaku menjalin cinta dan membentuk keluarga yang baik di masyarakat dan keluarga yang di anugerahi kasih sayang dan keridhoan Allah. Airmata ini gak perlu jadi bidadari, karena airmata ini hanya sebagai bukti bahwa aku tulus dan sungguh-sungguh.
Mungkin takkan ada seorang perempuan yang bisa terbang dan menghilang layaknya bidadari di dunia ini. Akan tetapi mereka bisa terbang dengan pesawat dan menghilang ke tempat lain. Mungkin takkan ada seorang perempuan yang hanya memiliki kebaikan saja layaknya seorang bidadari. Akan tetapi jika keburukannya bisa ditutupi dengan keimanannya maka dialah yang bisa menjadi penuntun kebahagiaan.
15 September 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang sopan