
Terkadang aku merasa gelap dan bahkan sering ku berada dalam kegelapan, bukan karena tak ada cahaya tetapi cahaya yang ada hanya mampu menyinari bagian luar tubuhku. Aku merasa gelap didalam fikiran bahkan hati pun belum sanggup untuk menyinari fikiranku.. Aku tak tahu, aku mau kemana dan aku mau ngapain.. tak ada tujuan dan tak ada yang mengiringi langkah hidupku. Hari-hariku hanya dirumah dan dirumah, sangat jarang sekali keluar. Aku keluar rumah hanya untuk membeli makanan dan pergi ke mesjid setiap jum'at dan pergi ke tempat tertentu yang itu pun gak lama. Sebenarnya AKU INGIN BEKERJA, AKU INGIN MENCARI NAFKAH UNTUK DIRIKU SENDIRI, KELUARGAKU DAN JUGA KELUARGA IMPIANKU DI MASA DEPAN NANTI. Aku ingin berbaur bersama orang-orang disekitarku terlebih orang yang selama ini menganggapku sombong dan acuh, tak pernah ku ingin miliki sedikitpun sifat sombong dan acuh, tapi keadaan ini yang memaksa untuk aku tak bersama mereka. Aku hadir dengan pelajaran sosial yang buruk di masa kecil, aku terdidik dengan permusuhan dan aku juga terdidik dengan keacuhan, saat kecil aku lebih disembunyikan dari publik karena kasta yang mungkin hal itulah penyebab aku menjadi pemalu, aku juga sering diremehkan teman.. saat aku butuh dukungan orang tua tapi malah sering aku tak boleh berteman lagi, itu yang menyebabkan aku sering menjadi pecundang dimanapun aku berada. Dan itu berlanjut sampai dewasa ini, kesalahan2 tercipta dari kekurangan2ku.. aku menumpuk dosa yang sebagian besar tak ku kehendaki. Saat ini juga aku merasa berdosa karena aku tahu saat ini teman2ku telah cukup mapan menafkahi keluarga mereka sendiri tetapi aku masih harus memakan makanan yang mungkin bukan hak ku.,itupun sering sekali ku menangis saat makan, ku lihat ibuku dan adikku yang sesungguhnya butuh bantuanku, terkadang kita makan terkadang juga kelaparan, sedihku teramat sangat kurasakan saat hanya ada makanan sedikit tersisa.. ibu dan adikku makan seadanya bahkan hanya dengan kerupuk, sementara aku melihatnya dengan rasa lapar.. sedihku juga muncul saat ibu sakit.. ingin sekali kubawa ke dokter agar tahu penyakitnya apa tapi saat itu aku hanya punya uang beberapa ribu rupiah saja, aku hanya mampu membeli obat warungan atau jamu saja.. makanan pun terkadang tak ada, ingin masak sendiri juga bahan2nya tak ada, semakin sedih kurasakan kesakitan ibu menahan rasa sakit dan laparnya.. Aku sempat terfikir jikalau keadaan itu bercerita dengan keberuntunganku, "saat ibu sakit, aku membawanya ke dokter.. dan istriku memasak makanan sehat dirumah. Setelah pulang ke rumah lagi, ibu langsung makan dan meminumkan obatnya.. esoknya ku pergi kerja, istriku dirumah dan menjaga ibu ,setelah aku pulang dan ibu agak sembuh langsung ku ajak jalan bersama istriku., kita memecah kepenatan sekaligus membahagiakan mereka" Aku ingin mencintai dan menyayangi setulus hati, mungkin itu telah ku lakukan dan akan ku lakukan selamanya. --Ayah, ibu, saudaraku, terima kasih atas semuanya.. anakmu belum bisa jadi kebanggaan kalian, tetapi anakmu masih punya mimpi dan cita2 untuk itu. dan untuk jodohku yang entah masih ada dimana, aku berharap kamu akan baik2 saja disana.. aku akan setia sama kamu karena aku tau doaku selama ini untuk itu, tunggu aku menjemputmu ya sayang.. -- Aku butuh dukungan yang sangat tepat, Aku membutuhkan pertolonganmu ya Allah --
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang sopan