21 August 2012

Ayah.. Kenapa Aku Berbeda ?

Baru saja tadi sekilas aku melihat FTV di SCTV. Judulnya \" Ayah.. Kenapa Aku Berbeda ? \" Tokoh utama di FTV tersebut sepertinya sosok seorang anak yang mempunyai kekurangan dalam hal bicara atau tunawicara. Memang pada intinya kata-kata itu adalah kunci utama komunikasi kita sebagai mahkluk sosial. Satu sama lain dapat terhubung dengan pembicaraan dengan bahasa yang baku dan lumrah. Namun Tuhan menciptakan manusia itu berbeda-beda. Bahkan dua orang kembar pun tetap berbeda. Satu dari sejumlah umat manusia diciptakan dengan sejumlah kemampuan yang berbeda dan kekurangan yang berbeda juga. Mungkin bisa dicontohkan dengan sebuah karet gelang. Manusia diberi satu buah karet gelang dengan ukuran yang sama dengan manusia lainnya dan karet tersebut hanya mampu dibentangkan dua sudut yang perumpamaan sudut tersebut adalah batas terhebat dari sebuah kemampuan dan karetnya adalah kemampuan yang dimiliki orang tersebut. Akan tetapi orang itu tidak cukup hanya dengan memiliki 2 kemapuan hebat saja, dia memerlukan 3, 4, 5 atau lebih kemampuan, sedangkan untuk menjadikan karet bersudut 3 dengan jarak yang sama itu mustahil karena karet bisa terputus, dan solusinya adalah memperpendek jarak sudut dari titik tengah karet agar karet bisa dibentangkan ke 3 sudut atau lebih, atau dengan kata lain 2 kemampuan hebat semula menjadi kurang hebat lagi karena terbagi untuk menciptakan kemampuan ketiga. Semakin banyak kemampuan semakin kecil tingkat kehebatannya. Bahkan bisa jadi ada sebuah kemampuan yang harusnya diutamakan tapi justru tak memiliki sudut atau bernilai nol. Sebagai kenyataan yang ada banyak artis islam terkenal tapi tak bisa ngaji, banyak qori tapi gak bisa jadi artis. Banyak konglomerat tak dermawan dan banyak wong melarat tapi relawan.
Contoh kedua bisa saja manusia diberikan satu karet gelang dengan ukuran berbeda tetapi dengan perumpamaan yang sama seperti contoh pertama, akan tetapi Tuhan memberikan jarak sudut yang sesuai dengan ukuran karetnya. Memang terkesan lemah orang yang memiliki karet ukuran kecil tetapi tingkat pertanggung jawabannya juga kecil dan ujiannya lebih ringan. Seperti pepatah makin tinggi pohon makin kencang angin yang menerpanya.
Tetapi semua contoh diatas adalah bayangan awam dari mahkluk ciptaan tuhan, dan tuhan telah sempurna menciptakan semuanya sebelumku diciptakan. Manusia tinggal memilih melangkah bersama Al-Qur\'an atau melangkah bersama setan. Bahagia adalah syukur atas karunia Allah. Bicara atau tak bisa bicara tidak menjadi perbedaan amal. Dan hebat atau tidaknya seseorang bergantung pada bagaimana orang itu dapat berbuat baik. Bahagialah saudaraku yang memiliki keterbatasan, tak bisa bicara engkau takkan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah dari mulutmu. Tak bisa berjalan engkau takkan dimintai pertanggung jawaban oleh Allah dari kakimu, dan yang lainnya.
Ada satu hadiah kecil dariku untukmu. Semoga Allah memperkenankan doaku terwujud untuk saudaraku disana. Aku telah menatap banyak kekurangan diri tetapi aku tak luput menatap kekurangan orang lain. Aku bisa bahagia dengan kelebihanku diantara kekuranganku dan aku ingin mereka juga bahagia atas kelebihan dari kekurangannya. Buatlah mereka melihat indahnya surga dari kebutaan matanya. Buatlah mereka bisa mengatakan cinta dari hatinya dari kebisuan mulutnya. Buatlah mereka mendengar kasih sayangMu dari ketuliannya dan buatlah mereka berjalan menelusuri jalan kebaikanMu dari kelumpuhannya. Amiin

2 comments:

Gunakan bahasa yang sopan