Rasa yang telah aku tutup ternyata bekasnya masih terbawa hingga saat ini. Kenangan di masa lalu yang indah bagiku kembali menyeruak. Tak tega rasanya hati ini saat sempat ku kembali ke tempat dimana semua harapan, kasih sayang, cita-cita, ketulusan, kejujuran dan pengorbanannya yang dia berikan untukku apa adanya justru tak ku balas dengan rasa dan sikap yang sepadan. Mungkin saja tak sempat ku bayangkan dan yang tak ku kira sampai detik ini atas tujuan dan harapannya yang dia sandarkan kepadaku dulu. Cukup indah memang bagiku tapi aku tahu itu tak cukup indah baginya. Rasanya pantas aku menerima semua hal ini, putus darinya, tak jadi sahabatnya lagi bahkan temanpun tidak, dan cinta yang dulu sempurna untukku kini aku harus rela mencintainya tanpa balas.
Biarlah.. Disini aku masih menyimpan surat dan fotonya dan aku masih mencintainya. Tapi aku benar-benar tulus dan ikhlas untuk hidup bahagianya yang dia putuskan. Aku akan mencintainya dengan doa agar kehidupan yang dia cita-citakan dapat terwujud. Aku tak mengharapkannya kembali.. Hanya suatu saat nanti jika aku telah berjodoh dengan seseorang maka aku ingin kami dapat bertemu walau hanya sesaat untuk melihat kebahagiaannya dan untuk sekedar mengucapkan salam perpisahan yang belum sempat ku ucap dulu.
Detik ini mungkin aku masih harus membayar airmatamu, tapi airmataku tak harus kamu bayar. Bahagialah kamu disana, doaku selalu ada. Cintaku juga masih ada untukmu, hanya saja cinta ini bukan untuk kebersamaan hidup kita tapi untuk memberi jalan kebahagiaan untukmu beserta seluruh keluargamu. Terima kasih atas cinta dan kebanggaanmu dulu, kesan itu masih ku kenang.
01 August 2012
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment
Gunakan bahasa yang sopan